Hei hei hei… jumpa lagi teman-teman di Bantu Jawab, portal informasi untuk siswa Indonesia.
Pada kesempatan kali ini kita ingin membantumu yang sedang mencari jawaban atas pertanyaan: Tuliskan isi dari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, yuk kita sama-sama simak pembahasannya.
Pertanyaan
Tuliskan isi dari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
Jawaban #1 untuk Pertanyaan: Tuliskan isi dari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
Jawaban:
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. – Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. – Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia
Jawaban #2 untuk Pertanyaan: Tuliskan isi dari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
Jawaban:
Ada tiga isi Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.
Pertama, “Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.”
Kedua, “Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.”
Ketiga, “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”
Butir sumpah pertama dan kedua menggunakan kata mengaku.
Sedangkan di janji yang teguh ketiga, yang dipakai kata menjunjung.
Makna yang paling berpadanan untuk kata mengaku adalah menyatakan.
Sedangkan makna yang paling berselaras dengan kata menjunjung adalah mentaati.
Dalam hal implementasinya, mematuhi sesuatu memang lebih sulit dibandingkan hanya mengaku patuh.
Mengaku bisa saja hanya sebatas lisan. Sedangkan taat harus lebih daripada hanya sekedar tutur kata. Ada aksi. Bereaksi.
Mungkin, karena itu pula, di Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, Dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan, dalam 20 pasal yang mengatur mengenai Bahasa Negara (Pasal 25 s.d. 45), kata wajib digunakan 18 kali. Hampir di setiap pasal.
Mungkin disebabkan itu juga, jika dilihat dari posisinya, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia, menjadi “pondasi” bagi dua sumpah lainnya dalam Sumpah Pemuda.
Memang, mengaku bertanah tanah air dan berbangsa satu Indonesia, belum menjamin seseorang bisa menjunjung bahasa Indonesia. Apalagi hingga ke tingkat pemakaian yang baik dan benar
Bagaimana? Apa penjelasan barusan dapat membantumu?
Atau kamu malah memiliki jawaban yang berbeda?
Sampai jumpa lagi…