Bantu Jawab: contoh resensi puisi karya chairil anwar

Hello jumpa lagi kawan-kawan di Bantu Jawab, portal informasi untuk pelajar Indonesia.

Pada artikel kali ini kita akan membantumu yang sedang mencari jawaban atas pertanyaan: contoh resensi puisi karya chairil anwar, yuk kita sama-sama perhatikan pembahasannya.

Pertanyaan

contoh resensi puisi karya chairil anwar

Jawaban #1 untuk Pertanyaan: contoh resensi puisi karya chairil anwar

HAMPA

Karya: Chairil Anwar

Sepi di luar. Sepi menekan mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti.

Sepi.
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.

Puisi biasanya erat dengan keadaan emosional penyair tersebut. Didalam puisi-puisi banyak pesan tersirat dan juga banyak nilai-nilai didalamnya. Contoh nilai-nilai seperti nilai sosial, kasih sayang, politik, kemanusiaan.

Chairil Anwar dengan puisi nya “ Hampa “ yang menyiratkan tentang betapa seseorang merasa kesepian tanpa orang yang sangat berarti baginya.

STRUKTUR PUISI

A.Tema

Puisi diatas mengangkat tema yang sudah sangat lazim di masyarakat sehingga kita sebagai pembaca tidak kesulitan dalam mengartikan arti tema tersebut. Karena biasanya bila tema puisi mudah diterima ( easy accepting) dimasyarakat itu akan membawa minat pembaca itu sendiri untuk meneruskan membaca isi puisi tersebut atau tidak.

B. PEMILIHAN KATA ( DIKSI )

Pada puisi diatas sang penyair menggunakan bahasa kesehariannya. Sehingga kita mudah mengartikan maksud dari puisi tersebut. Dengan intonasi yang tepat maka kita akan bisa mengerti makna dari isi puisi tersebut. Meskipun pada puisi Chairil Anwar diatas tidak semuanya menggunakan kata yang tepat ( tepat sesuai KBBI ) cotontoh pada kata “pohonan” yang harus nya “pepohonan”.

Baca Juga  Bantu Jawab: contoh puisi singkat sumpah pemuda​

C. PERASAAN

Di dalam puisi diatas sangat tergambar bahwa penyair merasa kesepian dalam penantian seseorang yang sangat berarti untuknya. Di suasana hati yang sangat merasa kesepian dia hanya bias menanti dan menanti sampai datang nya sang pujaan hati.

D. Nada dan Suasana

a.) Nada

Didalam puisi diatas penyair menggunakan nada-nada yang lugas dan tepat dan menggunakan penekanan-penekanan di beberapa kata yang ditunjukkan untuk memperjelas maksud dari puisi tersebut.

b.) Suasana

Suasana yang tergambar dari puisi diatas adalah suasana yang tak menentu gundah gulana menantikan seseorang yang sangat kita nantikan namun tak kunjung memberikan kepastian.

E .BAHASA FIGURATIF ( MAJAS )

Didalam puisi “ Hampa “ Chairil Anwar menggunakan banyak sekali majas hiperbola ( berlebih-lebihan ). Contoh nya “Sepi.Tambah ini menanti jadi mencekik. Memberat-mencekung punda,sampai binasa segala” yang artinya dalam kesepian dia menunggu sampai membungkukkan pundaknya sampai tak sanggup lagi menanti.

F. AMANAT

Amanat dalam puisi ini adalah tentang kesetiaan seseorang yang menunggu orang yang dia sayangi , meskipun lelah dan merasa tak sanggup lagi namun kita harus tetap percaya bahwa semua hal akan indah pada waktunya.

Demikian penganalisisan saya terhadap puisi “ Hampa “ karya Chairil Anwar.

Jadi gimana? Apa pembahasan di atas bisa membantumu?

Atau kamu malah memiliki jawaban yang berbeda?

Sampai jumpa lagi…

Leave a Comment