Bantu Jawab: puisi tentang sumpah pemuda​

Hiii jumpa lagi kawan-kawan di Bantu Jawab, portal informasi untuk siswa Indonesia.

Pada tulisan kali ini kita akan membantumu yang sedang mencari jawaban atas pertanyaan: puisi tentang sumpah pemuda​, yuk kita sama-sama cari tahu pembahasannya.

Pertanyaan

puisi tentang sumpah pemuda​

Jawaban #1 untuk Pertanyaan: puisi tentang sumpah pemuda​

Jawaban:

KRAWANG-BEKASI

Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi

tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi.

Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,

terbayang kami maju dan mendegap hati?

Kami bicara padamu dalam malam sepi

Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.

Kenang, kenanglah kami.

Kami sudah coba apa yang Kami bisa

Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa

Kami cuma tulang-tulang berserakan

Tapi adalah kepunyaanmu

Kaulah lagi yang menentukan nilai tulang-tulang berserakan

Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan

atau tidak untuk apa-apa,

Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa mengatakan

Kaulah sekarang yang berkata

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi

Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kenang, kenanglah kami

Teruskan,

teruskan jiwa kami Menjaga Bung Karno

menjaga Bung Hatta

menjaga Bung Sjahrir

Kami sekarang mayat

Berikan Kami arti

Berjagalah Terus di Garis Batas pernyataan Dan impian

Kenang, Kenanglah Kami

Yang Tinggal tulang-tulang diliputi debu

beribu Kami terbaring ANTARA Krawang-Bekasi

Jawaban #2 untuk Pertanyaan: puisi tentang sumpah pemuda​

Jawaban:

Puisi tentang sumpah pemuda

SumpahPemuda.

Hatiku bergetar ketika kudengar

Bait-bait Sumpah Pemuda terbacakan

Begitu tulus dan penuh semangat membara

Baca Juga  Bantu Jawab: Berikut ini yang bukan merupakan gerak lokomotor dalam senam lantai adalah a. guling depan b. kayang...

Para Pemuda berjuang untuk Tanah Air Indonesia

Mereka tak gentar dengan senjata tajam dan tembakan yang menghadang

Mereka kuatkan tekad

Bulatkan semangat untuk Bangsa dan Negara 28 Oktober 1928

84 Tahun yang lalu, bahkan saat kita belum terlahir

Semangat Pemuda terus membara

Untuk menyatukan Tanah Air Indonesia

Untuk menyatukan Bahasa Indonesia

Untuk menyatukan Bangsa Indonesia Pemuda Harapan Bangsa

Tonggak perjuangan kini berada di tangan kita

Singsingkan lengan baju kita

Lanjutkan perjuangan para Pemuda

Untuk terus mempertahankan kemerdekaan

Memajukan bangsa dan menjaga nama baik Indonesia di mata dunia

Jadi gimana? Apa penjelasan tadi cukup membantumu?

Atau kamu malah memiliki jawaban yang berbeda?

By bye…

Leave a Comment