Hello jumpa lagi teman-teman di Bantu Jawab, portal informasi untuk siswa Indonesia.
Pada kesempatan kali ini kita akan membantumu yang sedang mencari jawaban atas pertanyaan: Sajak anak muda karya w.s Rendra Catatlah larik larik yang membuat perasaanmu tersentuh Jelaskan sua…, yuk kita sama-sama cari tahu pembahasannya.
Pertanyaan
Sajak anak muda karya w.s Rendra
Catatlah larik larik yang membuat perasaanmu tersentuh
Jelaskan suasana perasaan hatimu atau apa yang kamu rasakan setelah mendengarkan pembacaan puisi tersebut
Jawaban #1 untuk Pertanyaan: Sajak anak muda karya w.s Rendra
Catatlah larik larik yang membuat perasaanmu tersentuh
Jelaskan suasana perasaan hatimu atau apa yang kamu rasakan setelah mendengarkan pembacaan puisi tersebut
Larik yang membuat perasaan hati pembaca tersentuh adalah salah satu kekuatan atau daya tarik sebuah sajak. Dengan menggunakan teknik semacam ini, sang penyair dapat menyampaikan pesannya secara kuat kepada masyarakat. Dengan cara yang sama, sebuah sajak juga dapat memperoleh tempat di hati masyarakat dan digunakan baik sebagai alat kritik terhadap kondisi sosial di masyarakat, seperti Sajak Anak Muda karya WS Rendra, ataupun tujuan lain.
Pembahasan
Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk mencari larik yang membuat perasaan kita tersentuh dari puisi “Sajak Anak Muda” karya WS Rendra dan menyajikan penjelasannya. Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.
LARIK YANG MEMBUAT PERASAAN SAYA TERSENTUH SETELAH MENDENGARKAN PEMBACAAN “SAJAK ANAK MUDA” ADALAH “KITA INI ANGKATAN GAGAP”.
LARIK INI SANGAT MENARIK KARENA RENDRA MENGGAMBARKAN PARA PELAJAR SEBAGAI ANGKATAN YANG GAGAP, YANG TIDAK MEMILIKI KEMAMPUAN UTNUK MENYAMPAIKAN PEMIKIRANNYA, PADAHAL SUDAH MENEMPUH JENJANG PENDIDIKAN YANG TINGGI HINGGA UNIVERSITAS. HAL INI BAHKAN DIULANGINYA PADA BAGIAN AKHIR PUISI. ARTINYA, IA INGIN MENYAMPAIKAN HAL INI SEBAGAI KRITIK SOSIAL TERHADAP KUALITAS DUNIA PENDIDIKAN DI INDONESIA.
Sebagai rujukan, berikut kakak sajikan teks yang dimaksud oleh soal.
Kita adalah angkatan gagap
yang diperanakkan oleh angkatan takabur.
Kita kurang pendidikan resmi
di dalam hal keadilan,
karena tidak diajarkan berpolitik,
dan tidak diajar dasar ilmu hukum.
Kita melihat kabur pribadi orang,
karena tidak diajarkan kebatinan atau ilmu jiwa.
Kita tidak mengerti uraian pikiran lurus,
karena tidak diajar filsafat atau logika.
Apakah kita tidak dimaksud
untuk mengerti itu semua?
Apakah kita hanya dipersiapkan
untuk menjadi alat saja?
Inilah gambaran rata-rata
pemuda tamatan SLA,
pemuda menjelang dewasa.
Dasar pendidikan kita adalah kepatuhan.
Bukan pertukaran pikiran.
Ilmu sekolah adalah ilmu hafalan,
dan bukan ilmu latihan menguraikan.
Dasar keadilan di dalam pergaulan.
serta pengetahuan akan kelakuan manusia,
sebagai kelompok atau sebagai pribadi,
tidak dianggap sebagai ilmu yang perlu dikaji dan diuji.
Kenyataan di dunia menjadi remang-remang.
Gejala-gejala yang muncul lalu lalang,
tidak bisa kita hubung-hubungkan.
Kita marah pada diri sendiri.
Kita sebal terhadap masa depan.
Lalu akhirnya,
menikmati masa bodoh dan santai.
Di dalam kegagapan,
kita hanya bisa membeli dan memakai,
tanpa bisa mencipta.
Kita tidak bisa memimpin,
tetapi hanya bisa berkuasa,
persis seperti bapak-bapak kita.
Pendidikan negeri ini berkiblat ke Barat.
Di sana anak-anak memang disiapkan
untuk menjadi alat dari industri.
Dan industri mereka berjalan tanpa henti.
Tetapi kita dipersiapkan menjadi alat apa?
Kita hanya menjadi alat birokrasi!
Dan birokrasi menjadi berlebihan
tanpa kegunaan –
menjadi benalu di dahan.
Gelap. Pandanganku gelap.
Pendidikan tidak memberikan pencerahan.
Latihan-latihan tidak memberi pekerjaan.
Gelap. Keluh kesahku gelap.
Orang yang hidup di dalam pengagnguran.
Apakah yang terjadi di sekitarku ini?
Karena tidak bisa kita tafsirkan,
lebih enak kita lari ke dalam puisi ganja.
Apakah artinya tanda-tanda yang rumit ini?
Apakah ini? Apakah ini?
Ah, di dalam kemabukan,
wajah berdarah
akan terlihat sebagai bulan.
Mengapa harus kita terima hidup begini?
Seseorang berhak diberi ijasah dokter,
dianggap sebagai orang terpelajar,
tanpa diuji pengetahuannya akan keadilan.
Dan bila ada tirani merajalela,
ia diam tidak bicara,
kerjanya cuma menyuntik saja.
Bagaimana? Apakah kita akan terus diam saja?
Mahasiswa-mahasiswa ilmu hukum
dianggap sebagai bendera-bendera upacara,
sementar hukum dikhianati berulang kali.
Mahasiswa-mahasiswa ilmu ekonomi
dianggap bunga plastik,
sementara ada kebangkrutan dan banyak korupsi.
Kita berada di dalam pusaran tata warna
yang ajaib dan tak terbaca.
Kita berada di dalam penjara kabut yang memabukkan.
Tangan kita menggapai untuk mencari pegangan.
Dan bila luput,
kita memukul dan mencakar
ke arah udara.
Kita adalah angkatan gagap.
Yang diperanakkan oleh angkatan kurang ajar.
Daya hidup telah diganti oleh nafsu.
Pencerahan telah diganti oleh pembatasan.
Kita adalah angkatan yang berbahaya
Pelajari lebih lanjut
Pada materi ini, kamu dapat belajar tentang puisi:
https://brainly.co.id/tugas/2072217
Detil jawaban
Kelas: VIII
Mata pelajaran: Bahasa Indonesia
Bab: Bab 1 – Sastra
Kode kategori: 8.1.1
Kata kunci: sajak anak muda, WS Rendra, suasana, perasaan, hati, larik, tersentuh, pembacaan, puisi
Jadi gimana? Apa pembahasan tadi dapat membantumu?
Atau kamu malah memiliki jawaban yang lebih baik?
Sampai jumpa lagi…