Jawaban Jelaskan tafsiran surat al-baqarah ayat 152 mengenai manusia yang sudah seharusnya bersyukur, menuru…

Hiii jumpa lagi dengan kalian di Bantu Jawab, portal informasi untuk pelajar Indonesia.

Pada artikel kali ini kita ingin membantumu yang sedang mencari jawaban [buat|atas} pertanyaan: Jelaskan tafsiran surat al-baqarah ayat 152 mengenai manusia yang sudah seharusnya bersyukur, menuru…, yuk kita sama-sama simak pembahasannya.

Pertanyaan

Jelaskan tafsiran surat al-baqarah ayat 152 mengenai manusia yang sudah seharusnya bersyukur, menurut pendapatmu

Jawaban #1 untuk Pertanyaan: Jelaskan tafsiran surat al-baqarah ayat 152 mengenai manusia yang sudah seharusnya bersyukur, menurut pendapatmu

Diriwayatkan oleh Abusy Syaikh dan ad-Dailami
dari jalan Jubair diterimanya dari ad-Dhahhak, bahwa lbnu Abbas menafsirkan
demikian: “Ingatlah kepadaKu, wahai sekalian hambaKu, dengan taat kepadaKu;
niscaya Akupun akan ingat kepadamu dengan memberimu ampun.”

Dan ditambah pula tafsirnya oleh Abu Hindun ad-Dari, yang dirawikan oleh
lbnu `Asakir dari ad-Dailami, menurut sebuah hadits: “Maka barangsiapa yang
ingat akan Daku, dan diikutinya ingat itu dengan taat, maka menjadi
kewajibanlah atasKu membalas ingatnya itu dengan mengingatnya pula, deĀ­ngan
jalan memberinya ampun. Dan barangsiapa yang ingat kepadKu, tetapi dia
berbuat durhaka (maksiat), Akupun akan mengingatnya pula dengan menimpakan
ancaman kepadanya.”

Bersyukurlah atas nikmat-nikmat
yang Dia limpahkan, yaitu dengan jalan berterima-kasih dan mengucap syukur,
Ucapan itu bukan semata mata dengan mulut, melainkan terbukti dengan
perbuatan.

Karena suatu nikmat apabila telah disyukuri, Tuhan berjanji akan menambahnya
lagi. Dan janganlah sampai berbudi rendah, tidak mengingat terima kasih.
Tidak syukur atas nikmat adalah suatu kekufuran. Kalau nikmat yang telah
dianugerahkan Allah tidak disyukuri, mudah saja bagi Allah mencabutnya
kembali, dan mengĀ­hidupkan kita di dalam gelap.

Meskipun Rasul sudah diutus, ayat sudah diberikan, al-Qura’n sudah
diwahyukan, hikmat sudah diajarkan dan kiblat sudah terang pula, semuanya
tidak akan ada artinya kalau tidak ingat kepada Allah (zikir) dan bersyukur.
Orang yang tidak mensyukuri nikmat Tuhan yang telah ada, tidaklah akan
rnerasai nikmat Islam itu. Maka zikir dan syukur, adalah dua pegangan teguh
yang banyak diterangkan di dalam al-Quran dan Sunnah Rasulullah s.a.w.

Baca Juga  Jawaban Perbedaan berpikir rasional dan bersikap rasional

Jadi gimana? Apa tulisan barusan cukup membantumu?

Atau kamu malah memiliki pendapat yang lebih baik?

Sampai jumpa lagi…

Leave a Comment